Kamis, 15 Mei 2025

Espanyol vs Barcelona: Perang Saudara di Stadion Wibu dengan Bola Isi Ramen

 

Pada suatu hari yang tidak tercatat dalam sejarah manusia, di sebuah negeri antah-berantah bernama Katalonisambel, terjadilah pertandingan sepak bola paling absurd yang pernah menggemparkan alam semesta. Sebuah duel klasik, tapi kali ini jauh lebih kocak, lebih konyol, dan lebih tidak masuk akal dibanding drama sinetron 400 episode:
ESPANYOL VS BARCELONA.

Tapi ini bukan pertandingan biasa. Oh tidak, sobat. Ini adalah pertempuran spiritual, fisik, mental, emosional, dan logika, yang berlangsung di Stadion Wibu Internasional, tempat di mana tribun dipenuhi oleh fans cosplay Naruto dan komentatornya adalah seekor burung kakaktua yang bisa nyanyi lagu dangdut.


PROLOG: KEDATANGAN DUA TIM DAN KACAMATA KEREN

Hari itu, Espanyol datang ke stadion dengan konvoi odong-odong bertenaga surya, diiringi marching band yang memainkan lagu pembuka kartun tahun 90-an. Kapten mereka, Fernando “Kumis Naga” Marquez, mengenakan kacamata hitam sebesar saringan teh, yang katanya bisa mendeteksi kebohongan dan nasi basi.

Barcelona datang tak mau kalah gaya. Mereka mengendarai mobil remote control raksasa, sambil dilempari bunga oleh fans yang mengira mereka adalah boyband Korea yang tersesat.

Kiper Barcelona, Luisito “Ketek Baja” Romero, memakai helm proyek karena trauma masa lalu—pernah tertimpa semangka jatuh saat latihan penalti.


KICK-OFF: BOLA BERCITA RASA AYAM KREMES

Wasit pertandingan kali ini adalah seorang mantan tukang parkir yang pernah magang di NASA. Ia meniup peluit yang bukan peluit, tapi peluit mainan Happy Meal yang kalau ditiup mengeluarkan suara “MEONG”.

Pertandingan dimulai.

Masalahnya: bola yang dipakai adalah bola modifikasi dengan isian ramen instan.

Setiap kali ditendang, bola mengeluarkan aroma bawang goreng dan mie rebus. Para pemain tergoda, dan permainan menjadi lambat karena semua sibuk lapar.

Kiper Espanyol bahkan sempat membuka bola itu dan menyantapnya di pojok gawang. Skor tetap 0-0, tapi perut kenyang.


BABAK 1: GOL KEMBAR DAN SERANGAN ULAR BERSEPATU

Pada menit ke-18, Barcelona mencetak gol lewat striker mereka, Pedro “Lutut Berisik” Navarro, yang menendang bola sambil salto, memantul ke kepala bek Espanyol, memantul ke dada kiper sendiri, dan masuk ke gawang lewat celah kecil di antara dua botol air minum.

GOL AJAIB!

Tapi lima detik kemudian, Espanyol membalas. Bola ditendang oleh Ramon “Jari Lentur” Garcia, dan tidak masuk ke gawang, tapi malah masuk ke mulut seekor ular bersepatu roda yang entah dari mana datangnya. Ular itu kaget, bersin, dan memuntahkan bola ke gawang Barcelona.

Wasit mengesahkan kedua gol karena katanya, “Saya udah pasrah, hidup ini terlalu absurd.”

Skor: 1-1.


BABAK 2: TIMEOUT AROMA GORENGAN DAN KEMUNCULAN NENEK SUPER SAIYAN

Di pertengahan babak kedua, terjadi gangguan besar.

Dari langit turun hujan... tahu isi.

Ternyata sponsor pertandingan adalah Tahu 98: Pedasnya Membakar Logika, dan mereka memutuskan promosi ekstrem lewat hujan tahu isi dari drone.

Beberapa pemain berhenti bermain dan mulai ngemil di tengah lapangan. Pelatih Espanyol bahkan membuka lapak dadakan dan jualan es teh.

Kemudian, dari tribun penonton, muncul sosok misterius: Nenek berkostum Super Saiyan, membawa tongkat selfie dan kipas angin portable. Dia masuk ke lapangan, menendang bola sekali, dan bola itu menghilang selama 3 menit.

Ketika bola ditemukan kembali, sudah berubah warna jadi ungu neon dan mengeluarkan suara bayi tertawa.


AKHIR PERTANDINGAN: PENALTI AJAIB DAN GAWANG YANG HILANG

Skor tetap imbang, dan pertandingan berlanjut ke adu penalti. Tapi saat akan dimulai, gawang Espanyol tiba-tiba menghilang.

Setelah dicari-cari, ternyata gawang tersebut dijual secara online oleh petugas keamanan stadion untuk beli skin Mobile Legends.

Panitia terpaksa mengganti gawang dengan dua rak jemuran yang dipinjam dari rumah warga terdekat.

Penalti dimulai.

Barcelona menendang pertama. Bola mengenai rak jemuran, mantul ke kepala wasit, lalu jatuh ke dalam gelas plastik isi es campur. GOL!

Espanyol membalas. Bola ditendang oleh Ramon, tapi sebelum masuk, bola itu mendadak berubah jadi donat. Kiper Barcelona tergoda, memakan bola, dan terkena sakit perut.

Skor akhir: 2-2, karena kedua tim tidak kuat melanjutkan pertandingan. Semua pemain dibawa ke warung terdekat untuk terapi makan mie ayam.


EPILOG: DAMAI, NYANYIAN, DAN TURNAMEN ULANG DI TAHUN DEPAN

Akhirnya, kedua tim berdamai.

Mereka menyanyikan lagu "Cicak-Cicak di Dinding" bersama fans, sambil membagikan stiker bertuliskan “BOLA ITU BULAT, TAPI HIDUP KADANG SUDUT-SUDUTAN”.

Federasi Sepak Bola Duniawi mengumumkan bahwa pertandingan ini akan diulang tahun depan, tapi kali ini di lokasi yang lebih netral:
Planet Saturnus, zona bebas logika dan penuh kentang goreng.


MORAL CERITA:

  • Jangan percaya pada bola yang bau bawang.

  • Kalau gawang hilang, jangan panik — cek marketplace dulu.

  • Dan yang paling penting:
    Espanyol vs Barcelona bukan hanya pertandingan, tapi terapi tawa, latihan mental, dan tes IQ mendadak.

Sampai jumpa di pertandingan lanjutan:
“Barcelona vs Espanyol: Reuni di Atas Angkot Terbang dan Misteri Helm Bau Terasi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Espanyol vs Barcelona: Perang Saudara di Stadion Wibu dengan Bola Isi Ramen

  Pada suatu hari yang tidak tercatat dalam sejarah manusia, di sebuah negeri antah-berantah bernama Katalonisambel , terjadilah pertandinga...