Kamis, 15 Mei 2025

Alavés Vs Valencia – Pertandingan Paling Ngawur Dalam Sejarah La Liga (Atau La Lele?)

PROLOG: SEPAK BOLA ATAU SITKOM?

Hari itu langit Spanyol mendung, burung-burung enggan terbang, dan rumput lapangan Estadio Mendizorrotza tampak seperti habis dilewati kawanan kambing mabuk. Tapi tidak ada yang menyangka bahwa laga antara Deportivo Alavés vs Valencia CF bakal berubah jadi sinetron komedi absurd tingkat dewa, lengkap dengan kejadian yang bikin komentator terpaksa ngecek lagi akreditasi mereka:
“Ini pertandingan bola atau audisi acara Srimulat?”

BAB 1: KESALAHAN AWAL YANG FATAL
Kick-off dijadwalkan pukul 20.00. Tapi masalah muncul sejak jam 18.30, ketika tim Alavés datang ke stadion... yang salah.

Alih-alih ke Estadio Mendizorrotza, mereka malah nyasar ke sebuah lapangan futsal indoor yang sedang dipakai arisan ibu-ibu.
Pelatih Alavés langsung panik, sementara striker mereka malah ikut lomba joget TikTok ibu-ibu dan menang rice cooker.

Sementara itu, Valencia datang lebih awal ke stadion, tapi... tanpa bola.
Ternyata, bola pertandingan tertinggal di bagasi bis yang sudah meluncur ke Zaragoza. Solusinya?
Mereka pinjam bola dari anak-anak lokal yang sedang main di taman, dengan syarat:

Setelah pertandingan, Messi harus tanda tangan di buku gambar anak-anak itu.

Kiper harus ajarin mereka salto.

Setiap gol Valencia harus dirayakan dengan joget “Macarena” bareng badut keliling.

BAB 2: FORMASI ALA RUMAH MAKAN
Pelatih Alavés memutuskan untuk menggunakan formasi "4-3-3-1-1-2-0-males-malesan", yang katanya terinspirasi dari formasi sendok-garpu di rumah makan Padang.

Valencia tak mau kalah. Mereka pakai taktik revolusioner: “Parkir Truk Molen”—yang artinya semua pemain berdiri di depan gawang sambil buka bekal dan ngopi.
Bek kanan Valencia malah ketahuan bawa termos kopi dan roti sobek isi keju selama pertandingan.

Komentator bingung:

"Saya pernah lihat ‘parkir bus’, tapi ini baru pertama kali ‘parkir warung kopi.’"

BAB 3: GOL PERTAMA YANG TIDAK MASUK AKAL
Menit ke-13, Alavés menyerang. Bola ditendang keras oleh striker mereka, Rubén “Matahari Terbit” Garcia. Tapi entah kenapa bola malah memantul ke kepala kucing liar yang nyelonong masuk lapangan, lalu memantul lagi ke tiang, lalu ke lutut wasit, baru masuk ke gawang Valencia.

Gol?
Wasit bingung.
VAR ditinjau.
Replay diputar dari 17 sudut.

Kesimpulan:
"Gol valid, karena dalam pasal 34 La Liga ayat 9: jika bola masuk setelah menyentuh kucing, maka dihitung sebagai bantuan fauna domestik dan dinyatakan sah.”

BAB 4: AKTOR LOKAL MASUK LAPANGAN
Pertandingan sempat dihentikan ketika seorang aktor lokal sinetron Spanyol bernama Don Ramón de Rombenguez nyelonong ke lapangan dengan mengenakan seragam Valencia dan mengaku sebagai striker cadangan.

“Saya pernah jadi kiper di film pendek berjudul ‘Cinta di Bawah Gawang’, saya pantas main di sini!” katanya sambil akting jatuh ala telenovela.

Penonton malah tepuk tangan.
Wasit?
Dia lagi sibuk update status di WhatsApp:

“Ya Allah ini kerjaan apa sih sebenernya?”

BAB 5: SERANGAN BALON GAS
Menjelang babak kedua, hujan balon gas warna-warni tiba-tiba masuk dari tribun utara, dilepaskan oleh fans Alavés yang sedang merayakan ulang tahun klub ke-103.

Masalahnya?
Balon-balon itu masuk ke lapangan, dan seorang pemain Valencia malah kena balon warna pink, panik, dan berpura-pura pingsan karena dikira itu drone alien.

Tim medis masuk.
Ternyata si pemain cuma acting karena ingin tampil di sinetron Netflix berjudul “Tendangan Keempat dari Mars”.

BAB 6: DRAMA PENALTI PALSU
Di menit ke-71, wasit menunjuk titik putih. Penalti untuk Alavés. Tapi semua bingung karena tidak ada pelanggaran.

Wasit menjelaskan:

“Saya tadi keinget mantan yang ninggalin saya di titik ini. Saya jadi emosional. Tapi... udah kejadian ya, lanjut aja.”

Penalti diambil oleh gelandang Alavés, yang saat menendang terpeleset karena rumput licin, lalu bola malah menggelinding pelan seperti siput pensiun.
Kiper Valencia terlalu geli buat nangkap, akhirnya bola nyelonong masuk gawang.

Komentator berkata:

“Itu bukan gol... itu meditasi yang bergerak.”

BAB 7: PERGANTIAN PEMAIN ABSURD
Di menit ke-85, Valencia mengganti pemain. Tapi pelatih secara tidak sengaja memanggil penonton random dari tribun karena seragamnya mirip pemain cadangan.

Penonton tersebut, bernama Enrique, sebenarnya tukang parkir yang dapat tiket gratis dari tetangganya.

Dia main selama 7 menit, melakukan dua nutmeg, satu tackle, dan satu selfie dengan kucing liar tadi yang kini duduk di pinggir lapangan.

Akhir pertandingan, Enrique langsung ditawari kontrak 6 bulan.

BAB 8: SKOR AKHIR DAN KEKACAUAN TOTAL
Pertandingan ditutup dengan skor akhir Alavés 3 – 2 Valencia, tapi itu pun setelah debat panjang karena satu gol terakhir dicetak menggunakan... sepatu yang lepas dari pemain dan melayang mengenai bola.

VAR mengulang 17 kali, akhirnya disahkan karena "niatnya kuat".

Wasit akhirnya menyatakan:

“Saya pensiun. Mulai besok saya buka warung sate.”

Penonton berdiri.
Para pemain berpelukan.
Maskot Alavés, seekor landak berbulu oranye bernama “Spiku”, naik sepeda mini keliling lapangan sambil nyanyi lagu dangdut versi Spanyol.

EPILOG: SEPAK BOLA TELAH BERUBAH
Sejak laga ini, federasi sepak bola Spanyol mengeluarkan peraturan baru:

Dilarang memasukkan hewan liar ke dalam formasi.

Tidak boleh lagi penalti karena kegalauan mantan.

Setiap pertandingan harus dicek dulu apakah lapangannya benar, bukan lapangan arisan ibu-ibu.

Sementara itu, para fans berkata:

“Kami tidak tahu tadi itu pertandingan bola atau prank raksasa... tapi kami bahagia.”

THE END... atau THE “LOLOS VAR" AGAIN?

Kalau kamu suka cerita ini, jangan lupa simpan bola kamu baik-baik dan jangan pernah anggap remeh kucing liar—karena mereka bisa jadi man of the match.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Espanyol vs Barcelona: Perang Saudara di Stadion Wibu dengan Bola Isi Ramen

  Pada suatu hari yang tidak tercatat dalam sejarah manusia, di sebuah negeri antah-berantah bernama Katalonisambel , terjadilah pertandinga...