PROLOG: Hari Yang Tidak Biasa di San Siro
Hari itu seharusnya jadi pertandingan normal antara AC Milan vs Bologna. Tapi sejak pagi, langit mendung berbentuk donat, seekor kambing masuk lobi stadion sambil mengenakan syal Inter Milan, dan ada pengumuman dari pengeras suara stadion:
“Mohon maaf, hari ini lapangan dipakai juga untuk bazar murah sembako, lomba mancing, dan pertunjukan tari kipas.”
Maka hadirin pun bingung. Ini stadion atau festival rakyat?
BAB 1: Pemanasan dengan Dangdut dan Bakiak
Pemain Milan datang dengan semangat, tapi begitu masuk ruang ganti, yang mereka temukan adalah grup dangdut keliling bernama "Zlatan & Koplo United" yang sedang latihan.
Pemain Bologna datang dengan lebih kacau. Pelatih mereka salah baca jadwal dan mengira ini pertandingan “Bakiak Cup,” jadi semua pemain datang bawa bakiak raksasa. Kiper mereka bahkan sudah terlanjur ikut lomba tarik tambang.
Saat pemanasan dimulai, speaker stadion malah memutar lagu remix “Welcome to San Siro” dengan beat dangdut.
Zlatan yang seharusnya jadi komentator khusus hari itu, malah naik panggung dan nyanyi sambil goyang patah-patah.
Satu-satunya yang tetap fokus latihan adalah... seekor kucing anggora yang ikut nyusup ke lapangan.
BAB 2: Bola Menghilang, Diganti dengan Semangka
Ketika wasit hendak memulai pertandingan, ia bingung.
“Mana bola resminya?”
Ternyata bola resminya hilang, terakhir terlihat ditendang oleh bocah SD ke arah booth cilok.
Setelah 30 menit pencarian, panitia putuskan menggunakan semangka besar sebagai pengganti bola.
Komentator A: “Ini inovasi atau kemunduran, Pak?”
Komentator B: “Yang penting bundar dan bisa ditendang, jangan banyak protes.”
Kick-off dilakukan dengan hati-hati, karena kalau semangkanya pecah, daging dan bijinya bisa bikin pemain terpeleset dan berakhir di TikTok.
BAB 3: Taktik Gila Pelatih dan Kiper yang Bikin Kopi
Pelatih Milan mengumumkan formasi revolusioner:
Formasi 0-0-10-1
Artinya semua pemain nyerang, yang bertahan cuma satu: mas-mas penjaga toko jersey sebelah lapangan yang secara sukarela jadi bek karena “kebetulan lagi nganggur.”
Sementara pelatih Bologna menyuruh pemain main bola sambil membawa panci.
“Kalau capek lari, kalian bisa pura-pura jualan soto!”
Kiper Milan malah buka kafe dadakan di gawang, lengkap dengan mesin espresso. Setiap kali ada bola datang, dia nyaut,
“Sebentar, latte-nya belum jadi!”
Kiper Bologna lebih kreatif: dia pakai kaca mata kuda, dengan alasan biar gak terdistraksi oleh penonton yang bawa spanduk “I Love Bakso Urat.”
BAB 4: Gol Pertama oleh Seekor Kucing
Di menit ke-15, semangka pecah karena disundul terlalu keras oleh striker Bologna yang ternyata dulunya atlet pencak silat. Tidak ada pengganti bola, semua panik.
Tiba-tiba... kucing anggora tadi muncul dari balik gawang, menggiring buah pepaya dengan anggun, lalu menyundulnya masuk ke gawang Milan.
Semua bengong. Termasuk wasit.
Zlatan berteriak dari tribun:
“Itu bukan kucing. Itu Messi dalam wujud bulu!”
Wasit pun mengesahkan gol itu karena kucing memakai jersey Bologna dengan nomor punggung “Meow 7.”
Skor: Milan 0 - Bologna 1 - Kucing Anggora 1
BAB 5: Lapangan Banjir karena Tukang Ikan Bocor
Tengah pertandingan, tiba-tiba air mulai menggenang di sisi kiri lapangan.
Ternyata, salah satu stan bazar, yaitu stand ikan hias, bocor dan airnya meluber sampai ke tengah lapangan.
Beberapa ikan cupang berenang di area penalti. Pemain Milan sempat terpeleset karena menginjak gurame.
Zlatan (masih dari tribun):
“Apakah ini sepak bola atau aquarium berjalan?!”
Pemain Bologna malah memancing sambil nunggu bola.
Salah satu pemain Milan mencoba menyelamatkan ikan dan terjatuh ke kolam dadakan.
Komentator pun berkata,
“Kami menyaksikan pertandingan yang melibatkan semangka, pepaya, kucing, dan sekarang... koi.”
BAB 6: Adu Penalti Paling Tidak Masuk Akal dalam Sejarah
Skor 1-1 setelah Milan mencetak gol lewat sundulan kepala dari pemain yang terpeleset tapi kepala-nya kena pepaya dan masuk ke gawang.
Pertandingan berakhir imbang, lanjut ke adu penalti.
Tapi karena bola habis, adu penalti dilakukan dengan cara menendang... bantal.
Bantal tersebut dilempar ke gawang sambil para pemain harus berteriak nama hewan favorit mereka.
Pemain Bologna: “KUDA LAUTTTTTTT!!!” tendang.
Pemain Milan: “ANGSA KOREAAAA!!!” sundul.
Tiba-tiba, kucing anggora tadi muncul lagi, dan mencegat bantal terakhir, lalu kabur bawa bantal ke tribun.
Wasit kehabisan ide dan mengumumkan:
“Pemenangnya adalah… penonton yang berhasil menangkap bantal!”
Seorang bapak-bapak bernama Pak Umar berhasil merebut bantal dan diumumkan sebagai “Man of The Match.”
Ia berkata dalam wawancara:
“Saya cuma mau lewat, eh dapet bantal dan jadi legenda.”
EPILOG: Hari yang Tak Akan Terlupakan
FIFA tidak mengakui hasil pertandingan ini.
UEFA mengirim tim investigasi tapi malah ketawa sampai nangis.
Serie A memutuskan untuk menjadikan kejadian ini sebagai acara tahunan: "Festival Sepak Bola Rakyat & Kucing Berbakat."
Zlatan akhirnya pensiun lagi dan jadi youtuber review kucing.
Kucing Anggora Meow 7 ditawari kontrak oleh Barcelona, PSG, dan Netflix.
Dan San Siro kini punya plakat besar bertuliskan:
“Di sinilah semangka mencetak sejarah dan kucing jadi top skor.”
TAMAT.
(Tapi suara pepaya disundul kucing masih bergema di hati para suporter sejati…)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Espanyol vs Barcelona: Perang Saudara di Stadion Wibu dengan Bola Isi Ramen
Pada suatu hari yang tidak tercatat dalam sejarah manusia, di sebuah negeri antah-berantah bernama Katalonisambel , terjadilah pertandinga...
-
PROLOG: KETIKA SEPAK BOLA MENOLAK LOGIKA Suatu sore yang cerah tapi penuh aura mistis—karena seekor tupai menari poco-poco di atap stadion—p...
-
PROLOG: Tanggal 33 April 2025 (iya, tanggalnya aja udah aneh), dunia sepak bola Belanda kembali tercengang. Kali ini bukan karena gol salto ...
-
PROLOG: PERANG DUNIA “NAC vs NEC” – KETIKA SEPAK BOLA TIDAK HANYA SOAL BOLA, TAPI JUGA SOAL KESALAHAN KETIK Pada suatu sore mendung di Belan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar