Bab 1: Pertandingan atau Panggung Lomba Agustusan?
Hari itu, suasana di Camp Nou begitu semarak. Tapi bukan karena sepak bola. Ada bendera merah putih berkibar, lomba makan kerupuk di sudut lapangan, dan petugas keamanan yang pakai sarung serta ikat kepala merah.
Ternyata, panitia salah kirim undangan. Undangan pertandingan Barcelona vs Espanyol tertukar dengan undangan lomba Agustusan RW 09.
“Bapak-bapak, ini bukan lapangan voli, ini pertandingan La Liga!” teriak komentator Spanyol, yang mulai kehilangan kewarasan dan logika.
Di sisi lain, pemain Barcelona sudah siap bertanding, tapi jersey mereka ketuker jadi kaus bertuliskan "Panitia Tirakatan Kemerdekaan", sementara pemain Espanyol datang membawa kue bolu untuk juri lomba masak.
Bab 2: Wasit adalah Ustaz Palsu
Pertandingan tetap harus jalan. Tapi wasit yang seharusnya memimpin pertandingan mendadak dibajak oleh seseorang yang mengaku "Ustaz Internasional" tapi juga tukang sablon dan mantan finalis lomba puisi.
Wasit ini meniup peluit bukan dengan peluit, tapi dengan sedotan boba.
Ketika pertandingan dimulai, dia justru berhentiin pertandingan dan berkata,
“Mohon maaf, sebelum kita mulai, mari kita membaca doa pembuka dan kuis cepat tentang sejarah Majapahit.”
Pemain bingung. Fans makin bingung. Tapi dukun stadion yang sudah dibayar untuk “melancarkan permainan” malah ngaku kerasukan dan menari Jaipong di pinggir lapangan sambil bawa kipas angin.
Bab 3: Kick-Off dalam Keadaan Tidak Siap Mental
Bola akhirnya ditendang. Tapi ternyata bola yang digunakan adalah... semangka.
Kenapa?
Karena kru logistik salah angkut. Yang harusnya bola, malah dibawa ke pasar dan ditukar dengan satu peti semangka impor.
Semangka ditendang oleh Gavi. Meletup. Kena wasit palsu. Wasit jatuh dan berubah karakter menjadi Mario Bros. Dia mulai loncat-loncat dan berteriak “It’s-a meeee, WAAAAAASIT!!”
Bab 4: Tiba-tiba Ada Audisi Dangdut
Tiba-tiba speaker stadion berbunyi:
“Selamat datang di audisi DANGDUT IDOL ESPANA! Semua peserta silakan bersiap!”
Ternyata stadion juga disewa oleh panitia audisi dangdut lintas negara.
Pemain Barcelona malah ikut audisi. Raphinha menyanyikan lagu “Goyang Dumang” sambil breakdance. Sementara Ferran Torres malah nyanyi lagu Minang dan lolos ke babak berikutnya karena juri terpesona dengan vibrato-nya yang bikin lampu stadion meledak.
Penonton yang awalnya fans bola, kini semua bergoyang massal. Bahkan Lionel Messi yang kebetulan sedang menonton via TV di Miami sampai kirim voice note:
“Saya rindu La Liga, tapi nggak segila ini juga.”
Bab 5: Espanyol Memanggil Kiper dari Masa Lalu
Karena semua pemain Espanyol kena diare akibat makan sosis yang kadaluwarsa, mereka kehabisan pemain.
Pelatih Espanyol akhirnya buka pintu dimensi waktu dan memanggil kiper legendaris dari masa lalu: Manuel El-Kecot, kiper tahun 1901 yang dulunya main bola pakai batu bata.
Sayangnya, El-Kecot tak mengerti bola zaman sekarang. Dia tangkis bola pakai perisai, lempar bola pakai sabit, dan kadang nyuruh pemain lain naik kuda.
Wasit yang sudah kembali ke bentuk manusia menyatakan semua sah, karena katanya:
“Dalam hukum sepak bola versi edisi kuno, sabit boleh digunakan asal tidak mengenai wasit.”
Bab 6: Munculnya Maskot Aneh dan Plot Twist
Tiba-tiba dari ruang ganti muncul makhluk berkostum... nasi uduk.
“Ini maskot baru Barca,” kata staf media. “Kami kerja sama dengan warteg Pak Gino.”
Maskot nasi uduk mulai melakukan gerakan pemanasan, lalu menyusup ke dalam pertandingan. Tapi dia bukan maskot biasa. Dia bisa tendang bola. Dia bisa passing. Bahkan dia bisa nutmeg pemain Espanyol tiga kali berturut-turut sambil nyanyi lagu “Sakitnya Tuh Di Sini.”
Belakangan terungkap, itu bukan maskot, tapi Ronaldinho yang menyamar karena kangen main.
Bab 7: Pertandingan Dihentikan karena Kucing Berdansa
Menjelang menit ke-85, seekor kucing masuk ke lapangan. Tapi bukan kucing biasa. Ini kucing pakai sepatu roda dan topi fedora. Dia menggiring bola, lalu… berdansa salsa.
Pemain, wasit, dan penonton semua berhenti bermain dan ikut berdansa.
Pertandingan dihentikan.
Alih-alih skor, papan penilaian menampilkan:
“Pemenang Lomba Joget Salsa Kategori Kucing: Si Belang”
Seluruh pertandingan diubah menjadi kontes “La Liga Got Talent”, dan Barcelona serta Espanyol sepakat:
“Daripada main bola dan stres, mending kita bikin boyband.”
Epilog: Skor Tidak Penting, Yang Penting Tertawa
Laga Barcelona vs Espanyol itu seharusnya jadi duel panas antar rival sekota. Tapi hari itu, yang terjadi adalah:
-
Adu dangdut,
-
Lomba makan kerupuk,
-
Wasit cosplay,
-
Semangka menggantikan bola,
-
Maskot nasi uduk jadi playmaker,
-
Dan seekor kucing salsa jadi bintang utama.
Skor akhir?
Barcelona 2 - Espanyol 2 - Kucing Salsa 100
Kesimpulan: Sepak bola bukan cuma soal menang dan kalah. Tapi juga soal siapa yang bisa bertahan tanpa tertawa keras ketika kucing bersalsa di tengah lapangan.
Terima kasih, La Liga. Terima kasih, kucing. Terima kasih, semangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar